Selamat Datang Teman ^_^

Terimakasih sudah mengunjungi blok ini,.. Blok ini khusus buat kamu2 yang cinta akan dunia kesehatan, selamat membaca ya,.. semoga bermanfaat,..

Kamis, 23 Februari 2012

Dyspepsia


O;eh : Cut Regia Heldayana

Definisi
                Dyspepsia adalah keadaan tidak nyaman pada perut bagian atas (epigastric) yang bersifat akut, kronik atau rekuren dengan ggeljala sebagai berikut :  discomfort, pain, aching, fullness, burning & indigesting (intinya perasaan perut penuh, mual, muntah, cepet kenyang, sering bersendawa, dan perut kembung). Sedang dyspepsia menurut Rome II adalah perasaan nyeri atau ketidaknyamanan yang terjadi di bagian atas abdomen. Menurut Rome II ini, dyspepsia terbagi menjadi subgroup, yatu :
1.       Ulcer – Like ( biasanya ditandai dengan rasa nyeri)
2.       Dismotility – Like ( biasanya ditandai dengan rasa tidak nyaman)
3.       Unspecified (tidak spesifik, dan tidak ada gejala utama)


 

UNINVESTIGATED
 
INVESTIGATED
 
FUNCTIONAL
Bersifat idiopatik, sering disebut non- ulcer dyspepsia

 
ORGANIC
 
IBS
 
                                               









         Epidemiologi
         Sekitar 15-25 % dari populasi umum mengalami dyspepsia dengan periode 12 bulan. Dyspepsia ini terjadi lebih sering daripada peptic ulcer. Sekitar 5% dari pasien yang yang memeriksakan ke pusat pelayanan kesehatan dikarenakan dyspepsia. Kebanyakan pasien yang mengalami dyspepsia tidak terdapat abnormalitas pada pemeriksaan endoscopy. Terkadang temuan endoscopy dan gejala klinis tidak berkolerasi dengan dyspepsia.
         Patogenesis
         Ada 5 faktor yang mendasari terjadinya dispepsia yaitu :
1.       Dysmotility
2.       H. pylori infection/inflammation
3.       Phsycosocial factor
4.       Gut Hypersensitivity
5.       Altered gastric acid secretion
         Etiologi
1.       Intoleransi makanan dan obat2an
         Indigesti makanan yang bersifat akut dapat dikarenakan makan terlalu banyak, terlalu cepat, terlalu berlemak, makan pada kondisi yang stress dan minum caffeine dan alkohol. Keadaan indigesti ini bersifat akut dan akan menimbulkan gejala-gejala dyspepsia.sedangkan obatan yang dapat mengakibatkan  dyspepsia adalah aspirin, NSAID, antibiotic (metronidazole, macrolide), obat2an diabetes (metformin, alpha glucosidase inhibitor, amylin analog, GLP-1 receptor antagonist), cholinesterase inhibitor(donepezil,rivastigmine), corticosteroid, digoxin, iron, dan opioid.

         2. Luminal Gastrointestinal Tract Dysfunction
         Penyakit peptic ulcer terjadi (mendasari) sekitar 5-15 % pasien dyspepsia.penyakit Gastroesofageal refluk terjadi pada 20% pasien dengang dyspepsia. Kanker gaster terjadi di 1 % pasien dengan dyspepsia, lebih sering pada pasien dengan umur >55 tahun dan jarang jika dibawah 45 tahun. Penyebab lainnya adalah gastroparesis, lactose intolence, malabsorbsi dan infeksi parasit ( giardia dan strongyloides) .

         3. Infeksi Helicobacter pylori
         Prevalensi terjadinya infeksi H.pylori disertai gastritis kronis yang menyebabkan dyspepsia adalah 20-50 %.
         4. penyakit Pankreas
         Pancreatic carcinoma, pancreatitis kronis
         5. Biliary Tract Disease
         Keadaan cholelithiasis atau choledolithiasis dapat mengakibatkan gejala dyspepsia seperti nyeri di uupuer kuadan abdomen. Namun harus dibedakan jika murni hanya billiary tract disease saja yang nyeri khasnya terlokalisir di right upper quadran.
         6. Kondisi Lain
         Penyakit seperti diabetes, penyakit thyroid, renal insufficiency, myocardial iskemik, intra-abdominal malignancy, gastric volvulus, paraesofageal hernia, dan kehamilan terkadang terjadi pada kondisi dyspepsia.

Penilaian Gejala
         Ada 4 kriteria yang harus diperhatikan dalam menilai gejala pasien dengan dyspepsia yaitu :
1. Gejala alami : karakteristik, radiasi, timing,durasi, frekuensi dan factor modifikasi
2. Tingkat stress pasien
3. Keparahan gejala
4. Alarm Featurea
Klasifikasi Dispepsia
1.       Dyspepsia  : sering dikenal dengan organic dyspepsia. Dyspepsia jenis ini adalah keadaan yang menimbulkan gejala dyspepsia pada umumnya seperti rasa kenyang, mual, muntah, perut kembung, bersendawa dan nyeri epigastrik. Disebabkan oleh gangguan organic yang udah dijelasin diatas ya J
2.       Uninvestigated dyspepsia : adalah dyspepsia yang terjadi tanpa gejala telebih dahulu, new onse atau terjadi kejadian rekuren dyspepsia tanpa disadari maka dari itu diagnosis spesifiknya belum ditentukan. Penyebabnya tidak diketahui
3.       Functional dyspepsia : dyspepsia yang memilki gejala yang sama namun pada pemeriksaan endoscopy tidak ditemukan kelainan organic, sehingga penyebabnya idiopatik. Sering disebut non-ulcer dyspepsia. Penyebab tidak diketahui dan penyebab organic dieksklusi.
Management
1.       Uninvestigated Dyspepsia
Pasien A : terdapat gejala umum disspepsia (Alarm features) dan usia diatas 45 tahun di rujuk/ investigasi dan langsung diobati.
Pasien B : idak ada gejala umum dyspepsia (no Alarm features) dan usia kurang dari 45 tahun diterapi berdasarkan gejala selama 4 minggu. Jika pasien merespon maka lanjutkan jika gejala sudah hilang berarti pengobatan selesai. Namun, jika pasien tidak merespon dilakukan first line investigasi yaituCUBT/ stool test. Hasil yang didapatkan adalah :
a. positif H. pylori : terapi eradikasi H. pylori , jika tidak merespon dilakukan second line investigation dengan dosis obat ditingkatkan dan diberikan terapi kombinasi
b. negative h.pylori : lakukan secong line investigation dengan meningkatkan dosis obat dan terapi kombinasi.

2. Dyspepsia
Menurut Maastrict European Consensus Guideline, terapi dyspepsia adalah sebagai berikut :
Pasien A : terdapat gejala umum disspepsia (Alarm features) dan usia diatas 45 tahun di rujuk/ ke gastroenterologist
Pasien B : idak ada gejala umum dyspepsia (no Alarm features) dan usia kurang dari 45 tahunmaka dilakukan anamnesis, lalu dilakukan test ada tidaknya infeksi H. pylory yaitu dengan CUBT dan laboratory serology. Jika positif H. pylori : terapi eradikasi H. pylori .

Ingat ya, ada 3 hal yang smenjadi pertimbangan harus rujuk : positif alarm feature, pasien usia > 45 tahun, dan tidak merespon terapi.

         3. Functional Dyspepsia
         Terapi untuk functional dyspepsia ada banyak pilihan, diantaranya adalah:
1. muco-protective agents
2. Acid inhibition
3. H.pylori eradication
4. Prokinetic agents
5. Phytoterapeutics, carminatives, ant-depressant, anti- serotoninergics, dan opioid

Kriteria Diagnostik Roma III
Dyspepsia functional
Paling sedikit dalam waktu 3 blan pada 6 bulan terakhir terdapat 1 atau lebih gejala dibawah ini :
1. Rasa penuh setelah makan
2. Cepat kenyang
3. Nyeri epigastrik
4. Rasa terbakar di ulu hati
5. Tidak ada penyakit yang mendasari (endoskopi atas)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar