Berdasarkan Kuliah
dr.Henry K.Hasudoputro
Oleh : Cut Regia
Heldayana
Bismillah,..
Dalam
mendiagnosis suatu penyakit yang berhubungan dengan otak tentu sangat
diperlukan pemeriksaan penunjang berupa neuro imaging yang dapat membantu
diagnosis pasti penyakit. Disini, nanti kita akan membicarakan
modalitas-modalitas yang digunakan untuk neuro imaging tersebut. Yuk dimulai J
Ada
beberapa modalitas yang digunakan dalam neuro imaging, antara lain :
1.
Plain photo (Skull X-Ray)
2. C T Scan
3. M R I
4. Scintigraphy/SPECT
5. PET
6. Myelography
Yuk kita bahas satu per sat ,..
1. Plain Photo (Skull X-Ray)
Dengan menggunakan skull X-Ray kita
mendapatkan hasil gambar berupa tulang yang menyelimuti/melindungi otak (brain)
meliputi, calvaria cranii, tulang wajah, tulang hidung, dan sinus.
2.
CT- Scan (Computed Tomography Scan)
Dengan menggunakan CT-scan, kita akan
mendapatkan hasil gambaran tulang otak diberbagai sudut. Lebih detail dan
rinci. Dapat melihat tampakan cross sectional sehingga dapat melihat area yang
spesifik di otak. CT-scan lebih sering digunakan karena kelebihan tersebut,
terlebih lagi harganya relative tidak mahal dan memberikan hasil gambaran otak
yang lebih baik dibandingkan modaitas lain.
3.
MRI (Magnetic Resonance Imaging)
MRI menggunakan gelombang radio dan magnet
untuk menghasilkan gambaran struktur otak yang detil tanpa mengakibatkan
obstruksi tulang yang melindungi struktur otak tersebut. Karena alasan inilah,
MRI sering digunakan untuk mengevaluasi tumor, kerusakan jaringan dan aliran
darah diotak.
4.
SPECT (Single Photon Emission Computed Tomography)
SPECT adalah teknik scanning yang
memperlihatkan bagaimana fungsi otak. Berbeda dengan MRI dan CT-Scan yang hanya
memperlihatkan struktur anatomi otak. SPECT mampu menghasilkan gambaran 3
dimensi otak, dimana mampu
memperlihatkan bagaimana aliran darah
diotak sehingga kita dapat mengetahui fungsi otak pasien. Prosesnya dengan
menginjeksikan tracer radioaktif, lalu gambar otak akan dihasilkan seiring
dengan tracer yang berjalan dialiran darah otak.
5.
PET (Positron Emission Tomography)
PET adalah teknik scanning baru dan canggih
yang memperlihatkan bagaimana fungsi otak . berneda denga scanning yang lebih
tradisional (haha,.. bahasanya) hanya memperlihatkan anatomi dan struktrus otak
saja. PET mamu memperlihatkan kerja otak “maps” yang colorfull.
Nah,.. untuk macam2 modalitasnya udah
selesai,.. sekarang kita lanjut ke yang lain yuk,…
Ng semua pasien itu bisa langsung dilakukan
prosedur neuro imaging. Pasien yang memilki indikasi-indikasi tertentu aja yang
bisa dilakukan prosedur neuroimaging, antara lain :
Kasus Trauma Kepala
Skull X-Ray harus dilakukan jika
ada indikasi seperti tertera berikut ini dan CT-Scan tidak dilakukan/tidak
tersedia.
Jika pasien
sadar dengan sentuhan atau rasa sakit dan tidak disorientasi serta mampu
mengikuti perintah kita (GCS 15/15), namun :
-
Mekanisme trauma belum diketahui
-
Pasien tidak sadarkan diri spontan
-
Pasien hilang ingatan atau muntah
-
Scalp otak mengalami laserasi yang tebal
atauboggy hematom
-
Anamnesis tidak lengkap
Bukan kasus trauma kepala
Skull X-Ray
harus dilakukan jika ada indikasi seperti tertera berikut ini dan CT-Scan tidak
dilakukan/tidak tersedia.
Jika pasien sadar dengan sentuhan atau rasa sakit dan tidak
disorientasi serta mampu mengikuti perintah kita (GCS 15/15), namun
:
-
Terdapat abnormalitas
massa yang terpalpasi mirip seperti tulang
-
Untuk
memeriksa permasalahan klinis spesifik seperti survey skeletal pada myeloma
-
Melihat
gambaran wajah setelah trauma, missal tulang wajah, mandibula, orbital atau
kemungkinan adanya benda asing.
Nah, itu tadi indikasi dilakukannya prosedur Neuroimaging,..
sekarang kita lanjut ke kontraindikasi dilakukannya neuroimaging ya,..
Kontraindikasi Neuroimaging, sebagai berikut :
1. Headache
2. Kemungkinan adanya abnormalitas pituitari - (CT/MRI preferred)
3. Kemungkinan adanya space-occupying lesion
4. Epilepsy
5. Dementia atau hilang ingatan
6. Permasalahan telinga tengah atau telinga
dalam
7. Nasal trauma
8. Penyakit Sinus
9. Disfungsi Temporomandibular
joint
POSISI
Posisi foto cranium adalah sebagai berikut :
- AP dan Lateral
- AP , Lateral , dan Axial
(submentovertical ) /Towne
- PA , Lateral , dan Waters
- Caldwell dan Schüller
- Stenver dan Eisler
6. Lumbar myelography
indikasi dilakukannya lumbar myelography adalah sebagai berikut :
1. suspek hernia discus vertebralis
2. dari anamnesis diduga stenosis
lumbar spinalis
3. suspek lesi yang ekspansive
Nanti, jika gambarnya ditemukan ada yang tidak seperti normal maka
bisa di lihat karakteristiknya dan penyebabnya apa,… yuk kita bahas satu per
satu J
Fraktur
Jika terjadi fraktur kepala, maka pada gambaran neuro imaging
didapatkan hal-hal berikut ini :
1. adanya kalsifikasi pineal body (60%) ditandai dengan
displacement > 2 mm dan terdapat intra or extradural collection.
2. aerocoele ,menandakan adanya fraktur yang melibatkan sinus
paranasal
3 airfluid level di sinus sphenoidales (lateral dan horizontal) menandakan
adanya fraktur di basis crania
a. Linear Fracture
Memilki
karakteristik sebagai berikut , Garis lucens, berbatas tegas dan tajam, dan
menyilang vasa. Namun, harus dibedakan dengan :
1. Vasa meningealis
2. Sutura : biasanya zig-zag garisnya
3. arteri
4. diploic veins dan
5. artifact
( lipatan kulit, batas telinga luar)
Karena
kelima struktur tersebutt memilki penampakan yang mirip dengan fraktur linear.
A. skull
yang mengalami fraktur B.
skull normal
b. Stellate fracture
fraktur stelata itu
pada dasarnya mirip dengan fraktur linear. Terjadi pada bagian tengah fraktur linear
dan berbentuk radial.
C . Depressed
fracture
Penilaian yang
akurat dapat dilihat dengan penampakan tangensial
d. diastasis fracture
fraktur yang mengenai hingga sutura lamdoidea
CT SCAN
Indikasi CT Scan adalah sebagai berikut :
Kasus trauma kepala
Pasien yang membuka mata hanya karena
rasa sakit (GCS 12/15 atau kurang)
1. kesadaran kurang
2. Confusion or
drowsiness (GCS 13/15 or 14/15)
3. bukti klinis/ radiologis fraktur
dengan kesadaran atau tidak sadar
4. tanda neurologis focal baru yang
tidak makin buruk
5.kesadaran penuh (GCS 15/15)
6.severe and persistent headache
7.nausea and vomiting
8.irritability or altered behaviour
9.kejang
Lalu, kalo
yang ini indikasi CT scan namun bukan kasus trauma kepala.
Kasus bukan trauma kepala
1. suspek
penyakit cerebrovascular
( bedakan
antara hemoragik dan iskemik)
2. Suspek
tumor otak - headache dan tanda neurologis fokal, sindrom paraneoplastik, dan
kehilangan fungsi neurologis secara progresif.
3.
hydrocephalus
4. evaluasi
meningitis
Tadi kan
kita udah bicarain penampakan fraktur dineuro imaging,.. sekarang kita bahas
yang lain yuk,… kasus perdarahan cranial
J
Untuk kasus
yang sering ditemui seperti hematoma
epidural akut, pada CT-scan dapat dikarakteristikkan sebagai berikut :
1. terdapat
area dengan densitas tinggi, dan berbentuk biconvex
2. terjadi kompresi massa ke ventrikel otak
akibat akumulasi darah diepidural space
Sedangkan
untuk kasus perdarahan epidural kronis,
pada CT-scan dapat dilihat sebagai berikut:
1. terdapat
area isodennse atau hipodense dengan bentuk bicovex
Selain itu,
kasus perdarahan yang melibatkan subdural juga memiliki karakteristik
tersendiri pada gambaran CT-scan,..
Pada hematoma subdural akut, gambaran pada
CT-scan adalah sebagai berikut :
1. terdapat
tampakan hyperdense sickle yang berada didalam calvaria
2. menekan/
mengkompresi otak
3.
kebanyakan kasus disetai dengan edema ipsilateral dan perpindahan massa
Sedang pada hematoma subdural subkronik, penampakan
pada CT-scan adalah sebagai berikut :
1. Terdapat
zona planoconvex hingga iconvex yang menekan calvaria
2. Terdapat
zona berbentuk sickle didekat calvaria namun densitasnya menurun
Pada hematoma subdural kronik, penampakan
pada CT-scan adalah sebagai berikut :
1. terdapat
massa yang memilki densitas yang sama dengan jaringan otak
yangterkea/disekitarnya
2. Terdapat
lesi massa yang merupakan tanda indirek
3. batas
hematom dapat divisualisasi dengan medium kontras
pada kasus
lainnya seperti Pneumoencephalus,
maka penampakan CT-Scan adalah sebagai berikut :
1. terdapat
area intracranial dengan densitas rendah
2. koefisien
absorpsi sama dengan udara
3. fraktur
tulang kepala dapat diobservasi
4. adanya
cairan di sinus paranasal dapat menjadi tanda adanya fraktur
Sekarang,
kita bahas Infeksi Cerebri yuk,..
Cerebral abscess
Penampakan
pada CT scan adalah :
1. pada
stage awal hanya terdapat zona ireguler dengan densitas rendah
2. lsi
berkembang membentk kapsul, dengan cincin yang berdensitas tinggi mengelilingi
area ditengah yang berdensitas rendah
3. cincin
tersebut dapat divisualilsasikan dengan injeksi medium kontras
4. Massa
tersebut mengakibatkan kompresi ventrikel
Encephalitis
1.
disebabkan oleh infeksi virus,ricketsia dan bakteri
2. terdapat
zona hipodense yang kurang jelas seperti kabut
3. terdapat
kompresi pada spasium yang berisi cairan
Toxoplasmosis
1. infeksi
otak dikarenakan rusaknya sawar otak pada fase fetus
2.
menunjukkan focus kalsifikasi yang multiple di region parenkim otak, basal
ganglia dan white matter
3. biasanya
disertai internal hydrocephalus
4. terkadang
terdapat focus hipodense yang dikelilingi cincin
Sekarang kita bahas sedikit yang kasus Stroke ya,..
Cerebral
infark
1. pada stage awal penampakannya hipodense dan kurang jelas
seperti kabut
2. pada stge selanjutnya densitas makin berkurang
3. dengan injeksi medium kontras dapat terlihat isodense
4. pada stage akhir, terdapat encephalomalacia yang
dikarakteristikkan dengan densitas seperti cairanyang tajam dan jelas yang
dikombinasi dengan dilatasi ventrikel dan cisterna.
Sekarang yang terakhir kita
bahas Tumor Otak yuk,..
Medulloblastoma
1. tampak sebagai massa yang
homogeny dengan densitas tinggi yang terlihat dibagian fossa cranialis
posterior
2. berbentuk nodular dan berlobus
3. pada kebanyakan kasus dapat terlihat
hydrocephalus obstruktif
Astrocytoma
1. terdapat area dengan densitas rendah
2. mmemiliki batas namun mengakibatkan
perifocal edema
3. dengan injesi medium kontras densitas
tidak meningkat tajam
4. kebanyakan lesi terjadi di lobus
frontal, temporal dan parietal.
Glioblastoma Multiforme
1. dengan kontras, terdapat area
dengan densitas rendah.
2. terjadi edema akibat massa yang
besar
3. batasnya irregular dan
dindingnya tidak seragam
4. terkadang terdapat nodul
5. lesi sering di lobus temporal,
parietal dan frontal
Alhamdulillah selesai,.. semoga bermanfaat ya teman2 :)
" ketika engkau merasa sendiri dan hanya Allah yang kau punya, maka ingatlah bahwasannya Allah lebih dari CUKUP"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar