Berdasarkan kuliah dr. Agus Surono
Oeh Cut Regia Heldayana
Bismillah,..Cerebral Abscess
Berawal dari adanya infeksi
focal pyogenik di sistem saraf pusat yang berujung pada keterlibatan
langsung dan kerusakan otak serta spinal cord. Infeksi ini juga mengakibatkan
kompresi parenkim otak, peningkatan tekanan intracranial, serta bercampurnya
darah dan CSF. Abscess cerebri juga meliputi Brain abscess, subdural
empyema, intracranial epidural abscess, spinal epidural abscess, dan
spinal cord abscess.
Patogenesis- Direct spread from contiguous foci (40-50%) : yaitu infeksi focal pyogenik terjadi pada area tubuh yang mengalami perlukaan atau sudah mengalami infeksi terlebih dahulu yang letaknya dekat dengan otak sehingga dapat langsung terjadi kolonisasi bakteri dan penjalaran langsung ke sistem saraf pusat melalui daerah tersebut. Misal fraktur pada os temporal yang memberikan peluang bagi bakteri untuk invasi ditempat trauma tersebut, berkolonisasi hingga menunju ke sistem saraf pusat secara langsung. Nanti bakterinya menyebar lewat vena emisaria, vena diploic dan aliran limfatik. Keadaan yang dapat mengakibatkan infeksi bakteri melalui jalur ini adalah pada otitis media, mastoiditis, meningitis
Masing2 penyakit biasanya akan memberikan lokasi infeksi otak yang
berbeda-beda J
Otitis/mastoiditis | Lobus temporal, cerebellum |
Frontal/ethmoid sinusitis | Lobus frontal |
Sphenoidal sinusitis | Lobus frontal, sella turcica |
Dental infection | Lobus frontal>temporal |
Remote Source | Arteri cerebri media |
- Hematogenous (25-35%) : yanitu infeksi yang didahului dengan kerusakan pada organ tubuh lainnya terlebih dahulu. Missal pada kasus tuberculosis paru. Bakteri M. tuberculosis yang sudah menginfeksi paru akan mengikuti aliran limfatik dan aliran darah yang nantinya akan sampai ke pembuluh darah otak lalu nyebrang deh ke sistem saraf pusat.
- Penetrating trauma/surgery (10%) : kalo ini hampir mirip kayak direct spread namun lebih spesifik lagi dibatasi pada kondisi operasi dan trauma yang jelas2 resiko infeksi bakterinya tinggi. Nanti bakterinya bisa menginfeksi dan invasi ke sistem saraf pusat melalui portal yang terbuka,.. hehe kan lagi operasi. Trauma. Makanya saat operasi itu harus steril dan kalo luka harus langsung dibersihin ya J (kayak nasehatin anak kecil aja haha)
- Cryptogenic (15-20%)
Brain abscess adalah komplikasi dari beberapa penyakit yaitu CSOM
(Chronic Suppurative Otitis Media), AOM (Acute Otitis Media) dan Rhinosinusitis
(acute or chronic). Yuk kita bahas satu persatu J
A. Otitis Media
Adalah inflamasi pada telinga bagian tengah. Dapat juga mengenai mastoid,
petrous apex, dan perilabyrinthine air cells.
Otitis media atau mastoiditis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococci
(anaerobic atau aerobic), Bacteroides, Enterobacteriaceae dan Prevotella spp. Biasanya terjadi pada anak-anak sehingga orang
tua langsung membawa ke spesialis anak. Langkah operatif dapat dilakukan
yaitu tympanostomy. Kasusnya sering, sehingga tympanostomy menjadi operasi
kedua tersering pada anak-anak.
Patologi Otitis Media- Abnormalitas Tuba Eustachii : bisa dikarenakan kerusakan saluran (opening tube) atau tuba eustachii yang terlalu pendek.
- Impaired immunity : khusus bagi sebagian anak-anak yang memilki imunitas yang lebih lemah. Pada anak dengan otitis media, di nasofaring anak tersebut memiliki lebih sedikit sitokin senhingga pertahanan imunitas tubuh berkurang terhadap infeksi bakteri.
- Inflammatory mediators : bakteri memproduksi respon inflamasi dengan menginduksi pengeluaran IL-6, IL-1 dan TNF
- Allergy
Bakteri yang menyebabkan Otitis media antara lain :
- S. pneumoniae - 30-35%
- H. influenzae - 20-25%
- M. catarrhalis - 10-15%
- Group A strep - 2-4%
- Infants with higher incidence of gram negative bacilli
Sedang virus yang mengakibatkan otiti media antara lain :
- RSV - 74%
- Rhinovirus
- Parainfluenza virus
- Influenza virus
- Pneumatic otoscopy sebagai gold standard
- warna – putih, kuning, biru, merah, pink
- Position - bulging, retracted
- Mobility - normal, hypomobile, neg pressure
- Assoc pathology - perfs, cholesteatoma, retraction pockets
- Pemeriksaan leher
- Audiogram
- CHL, SNHL, baseline,
- Reflex akustik
- Intratemporal
- hearing loss,TM perforation, CSOM, retraction pockets, cholesteatoma , mastoiditis , petrositis , labyrinthitis , adhesive OM, tympanosclerosis ,ossicular dyscontinuity, facial paralysis, cholesterol granuloma ,dan necrotizing OE
- Intracranial
- Meningitis, extradural abscess, subdural empyema , focal encephalitis, brain abscess, lateral sinus thrombosis, otitis dan hydrocephalus
- pasien : umur, imunitas, penyakit kronis (DM).
2. Bakteri : Virulence, susceptibility
- Efikasi treatment penyakit telinga tengah
Rhinosinusitis adalah infeksi yang terjadi di sinus nasalis. Bakteri yang menjadi penyebab Rhinosinusitis adalah :
-Streptococus pneumoniae 30%
-Hemophilus influenzae 20%
-Morexella catarrhalis
-Streptococus pyogenes 5%
-Anaerobes
Patologi
Adanya infeksi bakteri yang udah dissebutkan tadi di sinus para nasal akan menginvasi tulang Ethmoid ,Frontal dan Sphenoid sehingga akan mengakibatkan abscesss cerebri.
Komplikasi Rhinosinusitis
- Orbital complication (acute ethmoid sinusitis) è periorbital cellulitis, orbital cellulitis , subperiosteal abscess, orbital abscess, cavernous sinus thrombosis (à Intracranial)
- Mucocele
- Osteomyelitis ( frontal sinus area Pott’s Puffy tumor)
- Otitis media
- ISPA
- Komplikasi intrakranial
- Fistula oro antral
Rute Penyebaran Infeksi
- Extensi thrombopheblitis, sinus trombosis, dan erosi tulang.
- Extensi dari trauma dan defek operasi
- Tumor
Alhamdulillah selesai,.. semoga bermanfaat teman2,...
" alangkah bahagia jika syukur selalu menemani jiwa, maka semua hal akan menjadi indah bahkan sakit sekalipun, karena setiap syukur dalam sakitmu berbuah pahala dan guguran dosa,... " -crh-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar